Pendahuluan
Inventarisasi sumber daya hutan di lakukan untuk mengetahui /menduga potensi kayu dan hasil hutan lainnya dengan menggunakan teknik inventarisasi SDH. Potensi kayu atau tegakan ini berhubungan dengan Volume pohon / tegakan. Volume diperoleh dengan melakukan Pengukuran dimensi pohon berdiri / tegakan & Pengukuran dimensi pohon rebah (batang)
Pengukuran dimensi pohon meliputi :
Ø Pengukuran Diameter pohon
Ø Pengukuran Tinggi pohon volume pohon
Ø Pengukuran Bidang Dasar pohon
Pengukuran dimensi pohon tersebut harus dilakukan dengan cermat agar diperoleh taksiran volume pohon yang akurat yaitu taksiran volume yang mendekati volume yang sebenarnya.
Kualitas taksiran volume ini tergantung beberapa faktor yaitu :
Ø Tingkat akurasi yang diinginkan
Ø Karakteristik pohon
Ø Metode pengukuran
Ø Alat yang digunakan
Ø Kondisi saat pengukuran dimensi pohon
Ø Persamaan / rumus yang digunakan untuk menghitung volume
Alat ukur dimensi pohon
Alat ukur diameter pohon
q Alat ukur sederhana :
§ Caliper
§ Garpu pohon
§ Biltmore Stick
§ Phi band / Pita diameter
q Alat ukur optis
§ Spiegel relaskop
Alat ukur bidang dasar pohon
q Alat ukur sederhana :
§ Tongkat biterlich
q Alat ukur optis
§ Spiegel relaskop
Pengukuran Diamenter pohon
|
| |||
| |||
Ketentuan dalam pengukuran diameter pohon:
- Diukur pada ketinggian 1,30 m dari pangkal pohon atau setinggi dada (dbh)
- Diukur 2 kali (kecuali phiband) yaitu pada diameter terkecil dan yang tegak lurus pengukuran pertama
- Satuan : centimeter bulat (pembulatan ke bawah)
- Pohon berbanir : diameter diukur pada ketinggian 20 cm di atas ujung banir
- Pohon dengan perakaran tinggi (mangrove): diameter diukur pada 1,3 m di atas batas akar
- Pohon dengan percabangan besar di bawah 1,3 m, diameternya di hitung 2 diameter
- Untuk pohon miring, diameter diukur tegak lurus pada 1,3 m dari pangkal pohon mengikuti kemiringan pohon
- Pengukuran diameter pada bidang miring, dilakukan pada 1,3 m pada sisi sebelah atas bidang miring.
Alat ukur
Alat ukur sederhana:
Caliper
cara penggunaan:
- alat diapitkan ke pohon pada posisi horizontal
- besarnya diameter di baca pada skala yang berimpit dengan nol
- pengukuran 2 kali, diameter merupakan rata-rata
Kelebihan :
1…………………………………………………………………………………………………………………………………………..
2. …………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Kelemahan :
1. …………………………………………………………………………………………………………………………………………..
2. …………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Cara pembuatan skala alat :
Untuk membuat skala menggunakan rumus sbb :
½ d
OP = ------------ = ½ d. ctg (1/2 α)
tg(1/2 α)
Contoh : jika α = 60o dan kelas interval diameter = 5 cm maka
OP = ½ d ctg(1/2 α)
= ½ . d ctg 30o
= 0,866 d
NO | KELAS DIAMETER | OP |
1. | 0 – 5 cm | OP1 = 0,866 X 5 = 4,33 cm |
2. | 5 – 10 cm | OP2 = 0,866 X 10 = 8,66 cm |
3. | 10 – 15 cm | OP3 = 0,866 X 15 = 12,99 cm |
4. | 15 – 20 cm | OP4 = 0,866 X 20 = 17,32 cm |
5. | 20 – 25 cm | OP5 = 0,866 X 25 = 21,65 cm |
Cara penggunaan alat
1. Apitkan garpu pohon pada batang pohon yang mau diukur diametemya secara horisontal.
2. Besarnya diameter ditunjukkan oleh angka pada skala dan dikalikan dengan besarnya interval skala.
3. Pengukuran dilakukan 2 kali
Kelebihan :
1…………………………………………………………………………………………………………………………………………..
2. …………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Kelemahan :
1. …………………………………………………………………………………………………………………………………………..
2. …………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Mistar diameter (Biltmore stick)
Cara pembuatan skala alat :
Cara mempergunakan alat:
- Alat dipegang lurus dan ditempelkan pada bagian batang yang mau diukur diameternya.
- Alat digeser sedemikian rupa sehingga ujung alat yang satu (titik nol) berhimpitan benar dengan garis singgung dari mata ke bidang kayu yang diukur (OP).
- Besarnya diameter dapat dibaca pada titik potong (C) dari a!at dengan garis singgung (OQ).
- Pengukuran 2 kali
Kelebihan :
1…………………………………………………………………………………………………………………………………………..
2. …………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Kelemahan :
1. …………………………………………………………………………………………………………………………………………..
2. …………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Phiband (pita diameter)
Skala pada phiband dibuat berdasarkan persamaan :
k
d = ---
π
Ket: d = diameter
k = keliling
Cara penggunaan alat :
• Alat dililitkan pada pohon pada ketinggian 1,30 m dari permukan tanah.
• Diameter pohon tersebut adalah skala yang berimpit dengan nol
Kelebihan :
1…………………………………………………………………………………………………………………………………………..
2. …………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Kelemahan :
1. …………………………………………………………………………………………………………………………………………..
2. …………………………………………………………………………………………………………………………………………..
macam macam gambar alt ukur pohon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar